perbedaan hexa core dan quad core
PerbedaanProsesor Quad Core Dan Octa Core di HP Android. Sebelum kita membahas prosesor Quad Core dan Octa Core, kalian juga perlu mengetahui beberapa prosesor yang lainnya, seperti Single Core, Dual Core, yang nantinya akan sekalian mimin bahas dibawah ini. Supaya teman-teman tahu 4 prosesor ini. Yuk cek dibawah ini.
CPUdengan dua inti pemrosesan disebut dual-core CPU dan model dengan empat inti disebut quad-core CPU. High-end CPU atau CPU kelas atas mungkin memiliki enam (hexa-core) atau bahkan delapan (octo-core) prosesor. Sebuah komputer juga dapat memiliki lebih dari satu CPU, yang masing-masing memiliki banyak inti. Perbedaan antara keduanya
JenisJenis Core dalam Processor. Setelah mengetahui penjelasan sebelumnya tentang apa yang dimaksud dengan Core, berikut ini penjelasan untuk setiap jenis penyebutan Core: Single Core: 1 Core. Dual Core: 2 Core. Quad Core: 4 Core. Hexa Core: 6 Core. Octa Core: 8 Core. Deca Core: 10 Core.
PerbedaanGalaxy A03 Vs Galaxy A03 Core. Samsung Galaxy A03 diotaki chipset Unisoc T606 Octa-Core (Dual-Core 1,6 GHz + Hexa-Core 1,6 GHz) yang sedikit lebih cepat dibandingkan dengan Unisoc SC9863A Octa-Core (Quad-Core 1,6 GHz + (Quad-Core 1,2 GHz). Galaxy A03 hadir dengan dua varian yang terdiri dari RAM 3 GB + penyimpanan 32 GB seharga
Sementaraitu, Tegra 4 NVidia merupakan prosesor quad-core yang telah menjalankan ARM A15. Akan tetapi, karena kualitas core-nya lebih baik, Tegra 4 menang melawan MT6592 saat di benchmark. Ini berarti quad-core yang lebih dari octa-core. Itulah perbedaan antara Quad Core dan Octa Core yang perlu kamu ketahui untuk mendapatkan smartphone
Die Zeit Anzeigen Er Sucht Sie. Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core? – Seiring dengan melonjaknya popularitas mobile gaming, semakin banyak pula calon konsumen yang sangat mempertimbangkan soal performa jika akan memilih sebuah smartphone baru. Karena jelas! Untuk urusan gaming, memang sangat dibutuhkan perangkat dengan performa tinggi agar game bisa dimainkan dengan lancar. Kalau untuk urusan laptop sih, masih lebih gampang. Tinggal pilih saja seri laptop gaming, yang sudah pasti punya performa tinggi. Sedangkan kalau untuk smartphone? Hingga saat ini, masih belum ada pembeda yang jelas antara mana smartphone yang dioptimalkan untuk urusan gaming, dan mana smartphone yang ditujukan untuk kebutuhan lainnya. Yang paling kontras mungkin cuma ada di kelas flagship saja. Dimana ada ROG Phone series yang jelas dioptimalkan untuk kebutuhan gaming mobile. Selain yang satu itu, rasanya penamaan “gaming” pada smartphone lain yang beredar hanyalah untuk kepentingan marketing saja. Prosesor Adalah Penentu Performa Kebanyakan konsumen hanya akan terpaku pada kapasitas RAM. Mereka meyakini bahwa semakin besar kapasitas RAM, maka performanya pasti akan lebih baik. Padahal, yang lebih penting lagi itu adalah prosesor CPU dan GPU. Sedangkan, RAM hanyalah sebagai penunjang saja. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang keuntungan RAM besar pada smartphone dan laptop. Jadi, jika ingin memilih smartphone yang punya performa mumpuni untuk gaming, pastikan untuk selalu memperhatikan prosesor apa yang mereka gunakan. Nah, untuk soal prosesor sendiri masih ada banyak hal juga yang perlu diketahui. Agar nantinya kita bisa memilih prosesor smartphone yang sesuai dengan yang kita harapkan. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang perlu kamu ketahui tentang prosesor. Sebelum kemudian, barulah kita akan lanjut pada bahasan tentang memilih prosesor yang terbaik. Istilah tersebut antara lain adalah CPU Central Processing Unit Merupakan prosesor utama yang fungsinya adalah untuk mengolah data, serta melakukan proses dari perintah yang kita berikan. Ibarat kata, CPU ini adalah otaknya perangkat smartphone dan laptop. Cepat tidaknya respon dari perangkat kita, akan tergantung dari kekuatan CPU yang digunakan. GPU Graphics Processing Unit Merupakan prosesor khusus yang dioptimalkan untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar alias grafis. Buat kita yang suka main game, peran GPU ini sangatlah penting untuk membantu kerja CPU. Terlebih jika game yang dimainkan itu punya grafik HD atau 3D. Semakin kuat GPU, maka ia akan mampu memproduksi grafik yang lebih detail, dalam waktu yang lebih cepat. Sehingga, frame rate dari game yang dimainkan pun juga akan semakin tinggi. Benefitnya, pergerakan animasi video dalam game pun bisa semakin lancar, dan kita pun bisa terhindar dari yang namanya ngelag. SoC System on Chip Atau disebut juga sebagai chipset, merupakan chip yang terintegrasi. Dimana didalamnya terdapat “satu paket” CPU, GPU, chip modem dan juga berbagai prosesor lainnya. Umumnya, smartphone menggunakan SoC karena ukurannya yang kecil. Core Artinya adalah inti, yang merujuk pada “inti prosesor”. Biasanya, kita akan menggunakan istilah “sekian-core” untuk menyebutkan jumlah inti core dari sebuah prosesor. Baik itu CPU maupun GPU. Tapi pada smartphone, umumnya yang disebutkan hanyalah jumlah core dari CPU-nya saja. Jumlah Core Untuk menyebut jumlah core, biasanya digunakan istilah berikut Single core adalah 1 inti. Dual core adalah 2 inti. Quad core adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. ARM & Cortex Sejauh yang saya ketahui, ARM ini adalah perusahaan yang biasa mendesain sebuah prosesor. Dan desain prosesor yang dibuat oleh ARM inilah yang biasanya digunakan oleh para pembuat SoC, dalam membangun prosesor untuk smartphone dan tablet. Biasanya, prosesor yang menggunakan desain dari ARM akan memiliki nama “Cortex” dibelakangnya. Misal Quad core sekian GHz, ARM Cortex-A**. x86 Adalah desain prosesor rancangan Intel yang bisa sangat kencang tapi boros, namun bisa juga menjadi hemat daya jika clockspeed-nya diturunkan. x64 Adalah desain prosesor rancangan AMD yang saat ini masih menjadi pesaing utama dari Intel. Khususnya di pasar laptop dan juga PC. Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan utama. Setelah kita mengetahui bahwa “core” itu adalah inti dari prosesor, mungkin kita akan mulai berpikir bahwa jumlah core yang lebih banyak otomatis performanya bakal lebih bagus. Pendapat ini memang 100% benar. Tapi kalau kita bicara soal prosesor pada smartphone, pendapat ini bisa berubah menjadi kurang tepat. Mengapa demikian? Kita sudah tau kan, bahwa prosesor yang digunakan oleh perangkat smartphone itu umumnya menggunakan desain prosesor SoC rancangan ARM? Dan SoC rancangan ARM ini ternyata agak sedikit unik. Karena mereka memiliki desain S0C yang diberi nama yang terdiri dari 2 jenis arsitektur prosesor yang berbeda. Dan kedua jenis arsitektur prosesor tesebut kemudian dijadikan satu paket dalam SoC. Arsitektur yang dimaksud itu adalah arsitektur “core cepat” dan “core hemat daya”. Kelebihan dan kekurangannya masing-masing adalah sebagai berikut Core Cepat Tipe core prosesor “big” ini bisa sangat ngebut alias punya performa tinggi, namun memiliki kekurangan pada efisiensi daya. Artinya, kalaupun clockspeed-nya diturunkan underclock, maka ia tetap tidak bisa hemat daya. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core cepat adalah Cortex-A57 Cortex-A72 Cortex-A73 Cortex-A75 Cortex-A76 Cortex-A77 Cortex-A78 Cortex-X1 Core Hemat Daya Sedangkan tipe core prosesor “LITTLE” ini punya kelebihan pada efisiensi daya alias irit dalam penggunaan daya baterai. Tapi, meskipun clockspeed-nya dinaikkan overclock, ia tetap tak bisa memberikan performa yang lebih baik dibanding dengan tipe core prosesor “big”. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core hemat daya adalah Cortex-A32 Cortex-A34 Cortex-A35 Cortex-A53 Cortex-A55 Dalam konsep desain SoC kedua arsitektur core prosesor tersebut biasanya akan dijadikan satu paket untuk saling melengkapi. Yang mana, konfigurasinya pun bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana sang vendor pembuat SoC. Misalnya, ada yang pakai konfigurasi 2 core cepat plus 6 core hemat daya, ada yang pakai konfigurasi 4 core cepat plus 4 core hemat daya, ada juga yang pakai 8 core yang kesemuanya menggunakan konfigurasi core hemat daya. Konfigurasi konsep desain memungkinkan smartphone untuk bisa hemat daya, namun juga bisa ngebut saat dibutuhkan. Misalnya, saat smartphone sedang tidak digunakan atau sedang menjalankan aktivitas yang ringan, maka SoC hanya akan menggunakan core hemat daya agar baterai tidak cepat habis. Sedangkan ketika kita sedang melakukan aktivitas berat seperti bermain game, peran untuk mengolah data akan diambil alih oleh core cepat agar performanya bisa lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan antara performa dan juga konsumsi daya akan bisa berimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Konfigurasi yang beimbang seperti ini, biasanya akan kita temukan pada SoC dari smartphone kelas menengah keatas, hingga kelas flagship. Sedangkan untuk kelas menengah, hingga kelas entry level, biasanya mereka hanya akan menggunakan SoC dengan konfigurasi core hemat daya semua. Dan oleh karena alasan inilah yang membuat jumlah core lebih banyak tidak selalu bisa memberikan performa yang lebih baik. Jadi, Bagaimana Menentukan Pilihan Prosesor Yang Baik? Konfigurasi pada SoC smartphone, membuat kita tidak lagi bisa terpaku pada jumlah core prosesor. Karena jika dibandingkan, 2 core prosesor “big” akan punya performa yang lebih tinggi daripada 8 core prosesor “LITTLE”. Maka dari itu, kita harus membandingkan bagaimana konfigurasi SoC yang digunakan pada smartphone yang kita incar. Jika ternyata arsitektur core prosesornya sama misalnya sama-sama A53, maka yang punya lebih banyak core pasti akan punya performa lebih tinggi. Jika jumlah core-nya juga sama? Maka prosesor dengan clockspeed lebih tinggi misalnya vs akan punya performa yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, arsitektur prosesor yang lebih modern bisa saja punya performa yang lebih tinggi walau punya clockspeed yang lebih rendah. Pada contoh daftar nama “core prosesor” yang saya sebutkan tadi, arsitektur yang berada di urutan lebih bawah adalah arsitektur yang lebih baru dan juga punya performa lebih tinggi. Jadi Cortex-A78 itu lebih baik daripada Cortex-A77, dan Cortex-A55 itu lebih baik daripada Cortex-A53. Lalu, bagaimana dengan core prosesor Kryo? Bisa dibilang bahwa Kryo ini merupakan core prosesor berbasis arsitektur ARM juga, tapi dengan sedikit modifikasi. SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip yaitu Qualcomm tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Mungkin nanti akan saya buatkan bahasan tersendiri tentang ini karena bisa agak panjang. Tambahan Perlu diketahui bahwa walau mungkin sebuah SoC hanya mengusung core hemat daya semua, bukan berarti smartphone yang menggunakannya tidak akan bisa digunakan untuk nge-game. Kalau menurut pengalaman saya, SoC yang menggunakan konfigurasi octa core Cortex-A53 sudah terbilang cukup baik untuk menjalankan berbagai game. Walaupun tetap saja, akan lebih baik jika ternyata chipset yang digunakan sudah menggunakan core cepat. Selain itu, performa gaming itu tidak melulu dipengaruhi oleh CPU saja. Karena peran GPU alias chip pengolah grafis juga akan sangat mempengaruhi performa. Umumnya, smartphone Android yang beredar saat ini mengandalkan beberapa GPU seperti Adreno bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon, Mali, hingga PowerVR. Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri chipset yang digunakan. Kesimpulan Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa jumlah core yang lebih banyak belum tentu dapat memberikan performa yang lebih baik. Semua itu tergantung dari amal dan ibadah arsitektur alias desain rancangan untuk membangunnya. Silakan jelajahi blog ini untuk menemukan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 🙂
Mobile Explorer Jum’at, 02 Desember 2016 ZA RSInews – Ketika memilih smartphone, tentu yang pertama kamu lihat adalah speknya. Mulai dari prosesor, RAM, ROM, resolusi kamera, ukuran layar, dan yang pasti harganya. Warna dan merk urusan belakangan. Saat ini sebuah smartphone telah lazim menggunakan processor – Single-Core 1 inti – Dual-Core 2 inti – Quad-Core 4 inti – Hexa-Core 6 inti – Octa-Core 8 inti – Deca-Core 10 inti Lalu apa pengertian, fungsi dan perbedaan dari semua itu untuk smartphone kita? Nah, di kesempatan kali ini kami jelaskan core apa saja yang ada di Android dan apa kelebihan dan kekurangannya. Simak ulasannya hingga tuntas. [] Pengertian Prosesor Prosesor disebut juga sebagai CPU Central Processing Unit, dan dari namanya juga telah dapat ditebak bahwa processor memiliki peranan inti yang utama dalam sebuah device seperti komputer dan smartphone sebagai komponen utama yang mengeksekusi segala perintah yang diberikan oleh pengguna lewat aplikasi dan sistem operasi yang terinstal pada sebuah komputer atau smartphone. Jadi, bisa disimpulkan bahwa prosesor adalah inti dari sebuah device dan menjadi keharusan untuk kita menemukan prosesor yang terbaik agar performa smartphone tetap nyaman digunakan. Tapi tunggu dulu, bagaimana cara memilihnya? Pasalnya, prosesor terdiri dari banyak merk, jenis, dan banyak istilah yang sulit dimengerti. [] Jenis dan Merk Prosesor yang Umum di Android 1. Qualcomm Snapdragon 2. MediaTek Helio 3. Intel Atom 4. Samsung Exynos 5. Huawei Kirin HiSilicon 6. nVidia Tegra, dll Ketahui tentang ini selengkapnya pada link berikut Mengenal Chipset Pada Perangkat Android [] Fungsi Jumlah Core dalam Prosesor Sebelum membahas yang lainnya, ada baiknya kita mengetahui kenapa jumlah Core pada prosesor semakin banyak saja. Bukankah 2 inti juga sudah cukup dan GHz-nya saja yang dibesarkan misal menjadi GHz? Ya, hal ini memang masuk akal, namun sayangnya GHz dari sebuah Core tidak bisa diperbesar. Nah, solusi terbaik adalah dengan menggandakan Core. Misal, maksimal GHz dalam 1 Core adalah 2,1 GHz, maka agar lebih besar lagi para produsen prosesor membuatnya menjadi Dual-Core. Jadi, jika 1 Core = 2,1 GHz, maka 2 Core = 4,2 GHz. Itulah alasan kenapa Core semakin banyak. [] Macam-macam Jumlah Core di Berbagai Smartphone Agar bisa memilih prosesor dengan benar, ada baiknya untuk belajar lagi mengenai perbedaan Single-Core, Dual-Core, Quad-Core, dan Octa-Core. 1. Single-Core Seperti namanya, Core jenis ini hanya memiliki 1 inti yang akan mengerjakan proses secara sendirian dan hanya bisa mengerjakan 1 proses dalam 1 waktu. Kelebihan Paling cepat untuk memproses 1 buah data atau tugas. Hemat daya. Kekurangan Kinerja kurang. Lambat bila memproses 2 atau lebih tugas yang diberikan. Kurang cocok untuk multitasking. Kurang sesuai untuk gaming. 2. Dual-Core Nah, sekarang ada Dual-Core yang memiliki 2 inti. Berarti Core tidak bekerja sendirian. Nah, untuk mengetahui perbedaannya dengan Single-Core, kamu bisa lihat gambar di bawah ini Dari gambar di atas bisa disimpulkan bahwa Dual-Core itu seperti pasangan suami istri. Mereka bekerjasama dalam menjalani hidup, membuat pekerjaan menjadi semakin ringan. Dual-Core bisa memproses 2 pekerjaan sekaligus karena memiliki 2 inti yang bekerja bersamaan. Kelebihan Lebih stabil dari Core lainnya. Masih terbilang hemat daya. Kinerja cukup untuk multitasking. Gaming sudah cukup. Kekurangan Konsumsi daya lebih boros dari Single-Core. Kadang cepat panas. Bila memproses tugas terlalu banyak sekaligus akan sering terjadi force close. 3. Quad-Core Quad-Core memiliki 4 inti sehingga kinerjanya semakin cepat dan ringan saat memproses data. Selain itu, Quad-Core memiliki kelebihan dalam hal mutitasking. Kelebihan Kuat memproses tugas 4 sekaligus dengan cepat. Cocok untuk multitasking. Tidak mudah force close. Cocok untuk gaming. Kekurangan Cepat panas. Konsumsi daya cukup besar. Kadang ada Core yang tidak bekerja dan menyebabkan proses lambat. 4. Octa-Core Masih belum puas dengan performa Dual-Core maka diciptakan Octa-Core yang memiliki 8 inti dalam 1 prosesor. Ini bisa diartikan memproses 8 pekerjaan sekaligus dan membuatnya menjadi lebih cepat. Kelebihan Lebih cepat bila memproses 8 atau lebih tugas sekaligus. Cocok untuk multitasking. Sangat cocok untuk gaming. Kekurangan Konsumsi baterai sangat boros. Cepat panas. Banyak prosesor yang sebenarnya hanya menggunakan 4 Core. Sekarang kamu sudah jauh lebih tahu tentang Single-Core, Dual-Core, Quad-Core, dan Octa-Core kan? Dan ketahui lebih banyak lagi informasi berkaitan pada link di bawah. [©RSI] >Sumber JalanTikus Baca yang terkait Mengenal Istilah Nanometer, FinFET, Clock Speed, Core, dan Cortex pada Mobile Tips Memilih Prosesor Smartphone Mengenal Chipset Pada Perangkat Android Kenali Lebih Jauh Tentang Prosesor, Chipset, SoC dan GPU Mobile Phone Fungsi dan Kelebihan Prosesor 64-bit Dibanding Prosesor 32-bit
31 August 2022 Tech Kabarsip – Ketika kita membeli laptop computer pasti mengenal istilah prosesor Twin Core atau Quad Core. Tetapi, tahukah Anda apa itu prosesor Twin Core dan Quad Core, serta perbedaan di antara keduanya? Di dunia teknologi khususnya laptop computer dan PC, Twin dan Quad core bukan istilah yang asing. Banyak produsen laptop computer menawarkan perangkatnya dengan dukungan Twin Core dan Quad Core. Sayangnya sebagian orang masih suka bingung dengan istilah tersebut. Oleh karenanya, kami akan memberikan informasi mengenai kedua jenis Core itu, serta perbedaan di antara keduanya. Apa Itu Twin Core dan Quad Core?Perbedaan Twin Core dan Quad Core 1. Konsumsi Daya Semakin Besar 2. Perangkat Lebih Cepat Panas3. Jumlah Core Tidak Mempengaruhi Harga 4. Jumlah Core Berpengaruh Sedikit Terhadap Kecepatan Pentingkah Jumlah Core? Core untuk Gaming Core untuk Mengedit Foto dan Video Core untuk Aplikasi Desain Apa Itu Twin Core dan Quad Core? Pertama-tama harus diketahui dahulu mengenai apa itu Twin Core dan Quad Core? Perlu diketahui bahwa di dalam chip prosesor biasanya memiliki 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12 bahkan sampai 16 inti. Setiap Core atau inti adalah bagian dari chip yang melakukan pekerjaan pemrosesan dan setiap inti merupakan Central Processing Unit CPU. Jadi jika ada perangkat yang memakai Single Core, maka itu artinya chip prosesor hanya memiliki 1 inti. Sedangkan prosesor Twin Core memiliki 2 Core, Quad Core memiliki 4 inti, Hexa-Core artinya 6 inti, Octa-Core yaitu 8 inti dan seterusnya. BACA JUGA Perbedaan Twin Core dan Quad Core Mungkin Anda berpikir kalau perbedaan keduanya hanya soal jumlah inti atau inti saja. Padahal, penjelasannya tidak semudah itu. Terdapat beberapa perbedaan mengenai kedua jumlah core tersebut yang harus Anda ketahui. 1. Konsumsi Daya Semakin Besar Perbedaan yang bisa diulas dari segi konsumsi daya. Ternyata lebih banyak core, membuat konsumsi daya prosesor lebih tinggi. Walaupun perusahaan pembuat chip berusaha untuk membuat prosesor yang hemat energi, namun tetap saja Quad Core lebih boros baterai ketimbang versi dua inti. 2. Perangkat Lebih Cepat Panas Selain itu, prosesor dengan perangkat inti yang lebih banyak maka cenderung meningkatkan suhu perangkat. Jadi bisa dikatakan prosesor dengan Quad Core mampu membuat suhu perangkat lebih panas, ketimbang perangkat yang didukung oleh jumlah inti yang lebih sedikit. Untungnya, ada beberapa produsen perangakt yang menambahkan solusi pendinginan seperti Warmth Sink agar suhu perangkat lebih terjaga. 3. Jumlah Core Tidak Mempengaruhi Harga Mungkin ada yang beranggapan kalau perangkat Quad Core harganya lebih mahal ketimbang Twin Core, karena jumlah core lebih banyak. Padahal anggapan tersebut salah. Jumlah core tidak mempengaruhi aspek harga. Terdapat beberapa aspek lainnya seperti kecepatan clock, versi arsitektur dan lain sebagainya yang berpengaruh terhadap harga perangkat itu sendiri. 4. Jumlah Core Berpengaruh Sedikit Terhadap Kecepatan Berikutnya mengenai kecepatan. Ada anggapan kalau Core yang lebih banyak membuat performa perangkat lebih cepat. Anggapan tersebut memang benar, tetapi untuk meningkatkan kecepatan perangkat jumlah Core saja tidak cukup. Terdapat beberapa pengaruh lain yang mendorong performa perangkat seperti kecepatan clock, kapasitas RAM, kartu grafis dan lain sebagainya. BACA JUGA Pentingkah Jumlah Core? Perangkat laptop computer atau PC, pastinya digunakan untuk berbagai aktivitas seperti bermain sport, edit foto dan video atau kegiatan lainnya. Sementara, saat ingin melakukan semua aktivitas tersebut, Anda harus memperhatikan mengenai jumlah core perangkat yang dimiliki. Core untuk Gaming Buat Anda yang suka gaming, maka disarankan untuk memiliki perangkat dengan jumlah core yang lebih banyak. Sebab, sebagian besar sport terpopuler atau studio besar atau AAA mendukung arsitektur multi-threaded. Selain itu online game PC bergantung pada kartu grafis dan prosesor multi-core agar sport bisa berjalan mulus dan ngelag. Core untuk Mengedit Foto dan Video Hal yang sama juga berlaku untuk aplikasi edit foto dan video. Bagi Anda yang bekerja sebagai editor foto, video atau konten kreator maka disarankan untuk memiliki perangkat dengan Core banyak seperti Quad Core. Sebagian besar alat pengeditan audio dan video populer memanfaatkan pemrosesan multi-threaded yang otomatis membutuhkan prosesor dengan Core banyak. Core untuk Aplikasi Desain Fakta yang berbeda untuk aplikasi desain. Aplikasi desain terpopuler seperti Adobe Photoshop tidak membutuhkan prosesor dengan Core yang banyak. Hal ini dikarenakan ada aspek lain seperti kecepatan clock yang lebih tinggi dan cache prosesor yang lebih banyak, yang lebih dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi desain. Secara keseluruhan, prosesor Quad Core akan bekerja lebih cepat daripada prosesor Twin Core untuk komputasi umum. Alasannya karena setiap program yang Anda buka akan bekerja pada intinya sendiri, jadi jika tugas dibagi, kecepatannya lebih baik. Apalagi buat yang suka membuka banyak aplikasi secara bersamaan, maka pastinya membutuhkan perangkat dengan Core yang banyak. Tetapi, semua ini tergantung pada kebutuhan masing-masing dari Anda. [NM/HBS] ,Perbedaan Prosesor Twin Core Quad Core dan Kelebihannya,
Sejak debut pertama Intel pada tahun 2006, Intel terus berinovasi dari generasi ke generasi, mulai dari Intel Core i3 sampai i9 yang terbaru. Lalu apa saja perbedaan processor i3, i5, i7, dan i9? Seperti diketahui, inovasi dari generasi ke generasi tentu menghadirkan kinerja yang lebih baik di generasi selanjutnya. Namun, apa yang bisa kamu harapkan dari setiap generasi tersebut? Di bawah ini kami akan membagikan perbandingan processor Intel i3 sampai i9. Sehingga kamu tahu, generasi mana yang sesuai untuk kebutuhan kamu. Spesifikasi Perbedaan i3, i5, i7, dan i9 Tabel perbedaan prosesor i3 i5 i7, dan i9. Spesifikasi i3 i5 i7 i9 Power Low Medium High-Very high Very high Cores 2 4 4 8 dan 10 Threads 4 up- to 12 8 16 dan 20 Smart Cache Max. 8MB Max. 12MB Max. 16MB Max. 20MB Clock Speed / Frequency Turbo Boost No Yes Yes Yes Hyper-Threading Yes No Yes Yes TDP 35-54W 35-84W 35-95W 65-127W Graphics Varies Intel HD 4600 Intel HD 4600 Intel UHD 630 Operation Area Microsoft Office, game kasual dan desain ringan, browsing, atau pekerjaan kantor Game cukup berat, atau editing video dengan batasan Game atau multimedia kelas atas, pengeditan dan rendering video sampai 4K tanpa batasan animasi 3D, streaming, game berat, dan kerja berat lainnya secara bersamaan RAM DDR4-2666 DDR4-2666 DDR4-2993 DDR4-2993 Sebagai generasi ke generasi, jelas bahwa i3 yang hadir lebih dulu tidak lebih baik dari i5. Begitupun i7, tentu lebih baik dari i5. Begitupun dengan i9 yang tentu menawarkan kinerja yang lebih luar biasa dari generasi sebelumnya, i3, i5, dan i7. Mari lihat spesifikasinya Clock Speed Clock Speed merupakan kecepatan processor dalam menjalankan atau memproses setiap tindakan. Perbedaan Intel Core i3, i5, i7, i9 terlihat jelas dari performa yang dimiliki. Di mana semakin besar frekuensi yang dimiliki maka semakin cepat kamu dapat menjalankan beberapa tugas sekaligus. Turbo Boost Turbo Boost merupakan teknologi cerdas yang meningkatkan kecepatan clock processor. Sehingga saat kamu menjalankan sebuah aplikasi dan membutuhkan tenaga ekstra, maka Turbo Boost akan bekerja untuk dapat mengimbangi kecepatan yang dibutuhkan. Teknologi ini dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi seperti video games atau editing video. Namun Turbo Boost tidak bekerja untuk penjelajahan web maupun Microsoft Office. Jumlah Core dan Threads Semakin banyak core yang dimiliki, maka semakin banyak tugas benang yang dapat dilayani secara bersamaan. Jangan menyimpulkan jumlah core pada processor berdasarkan serinya. Misal i3 berarti jumlah corenya 3. Tidak. Generasi terbaru memiliki lebih banyak core dari generasi sebelumnya. Di mana jumlah core yang tinggi memungkin kamu menjalankan banyak tugas secara bersamaan. Hyper-Threading Memungkinkan satu core untuk bertindak sebagai dua virtual core. Sehingga setiap core dapat melakukan lebih banyak tugas secara bersamaan. Namun, tidak semua Processor Intel mendukungnya. Seperti Core i5, yang tidak semua Core i5 mendukung teknologi Hyper-Threading. Sehingga Core i5 yang tidak mendukung Hyper-Threading membutuhkan lebih banyak daya dari sistem untuk mengaktifkan inti fisik kedua. Bahkan pada Core i7 generasi terbaru, sudah tidak memiliki Hyper-Threading, namun memiliki jumlah inti yang lebih tinggi. Smart Cache Penyimpanan yang dibutuhkan dalam menjalankan proses sistem operasi sehingga processor dapat mengakses penyimpanan dengan cepat tanpa melalui RAM. Disebut juga sebagai RAM pribadi bagi processor. Semakin besar cache yang dimiliki, maka kemampuan kerja perangkat juga akan lebih baik. Konsumsi Daya Spesifikasi Intel Core i3 sesuai untuk kamu yang ingin menghemat penggunaan listrik, karena memiliki konsumsi daya yang rendah. i5 performa yang handal namun mengkonsumsi daya yang tidak terlalu tinggi i7 menggunakan beberapa aplikasi editing video dan desain 3D secara bersamaan Core i9 memiliki konsumsi daya yang sangat besar. Biasanya digunakan oleh studio game dan studio pembuatan film. CPU CPU yang dimiliki Core i3 generasi pertama masih dengan konfigurasi dual-core. Namun PC dan laptop Core i3 terbaik generasi terbaru gen 11 sudah ada yang quad-core. Pada Core i5 generasi awal sudah dibekali konfigurasi processor dual-core dan quad-core. Lalu pada generasi terbaru, sudah mengkombinasikan quad-core dan bahkan hexa-core processor. Sementara Core i7 memiliki konfigurasi quad-core, hexa-core, dan octa-core. Kapasitas Memori Dibandingkan Core i3, Core i5 dapat menangani lebih banyak memori daripada Core i5. Namun kapasitas memori maksimum pada Core i7 dan i9, sama dengan Core i5. Kesimpulan Singkatnya Intel Core i3 sesuai bagi yang membutuhkan kinerja memadai untuk tugas-tugas dasar. Seperti browsing web, Excel, Word. Intel Core i5 menawarkan kinerja yang lebih baik untuk lebih banyak tugas besar. Intel Core i7 menghadirkan kinerja luar biasa untuk tugas-tugas yang lebih menuntut. Intel Core i9 memberikan kinerja yang lebih luar biasa dan sesuai untuk prosesor game kelas atas. Meskipun desktop dengan Core i5 tidak mendukung Hyper-Threading, namun memiliki lebih banyak core dari i3. Core i7 dan i9 sesuai untuk para content creator dan kamu yang menargetkan game 1440p atau 4K. Jika anggaran bukan masalah, Core i9 layak dipertimbangkan untuk gamer yang ingin mengeluarkan FPS terakhir dan melengkapi berbagai tugas yang intens. Tambahan Selain Core i3, i5, i7, dan i9, Intel juga menghadirkan processor Core X terbaru yang menawarkan core 10 sampai 18. Sudah mendukung Turbo Boost dan Hyper-Threading serta TDP yang jauh lebih tinggi dari Core i9. Seri X dirancang untuk sistem dengan kinerja multitasking maksimum. Jika kamu bingung mau pilih prosesor yang mana, baca juga artikel tentang prosesor yang bagus dan cara memilih prosesor. Dari perbedaan processor i3, i5, i7, dan i9 di atas, sekarang kamu tahu, generasi mana yang sesuai untuk kebutuhan dan budget kamu.
Perbedaan Intel Core i3, Core i5, dan Core i7 Winpoin YOGYAKARTA – Prosesor merupakan otak dari komputer. Tapi, memahami perbedaan antara beberapa jenis prosesor membutuhkan kerja otak yang tak produsen menerapkan skema penamaan yang agak membingungkan. Buktinya, masih banyak pengguna yang ragu dalam menentukan pilihan. Antara Intel i3, i5, atau i7, mana yang harus dibeli?Kali ini, tim VOI sudah mengumpulkan perbandingan ketiga prosesor tersebut. Setelah mengenali perbedaan di antara ketiganya, semoga Anda bisa lebih mudah dalam menentukan pilihan produk PC atau laptop yang ingin Intel Core i7, Core i5, dan Core i3Seperti yang bisa kita simpulkan dari namanya Intel Core i7 lebih baik ketimbang Core i5, dan Core i5 lebih baik dibanding Core i3. Masalahnya adalah mengetahui apa yang bisa diharapkan dari tiap Core i7 bukan berarti prosesor dengan tujuh inti! Ini cuma penamaan versi prosesor saja dan mengindikasikan tingkat Core i3 yang lebih tua memiliki prosesor dual-core. Tapi, Core i3 generasi terbaru i3 gen 11 memiliki CPU dengan konfigurasi dual-core dan yang sama juga dimiliki prosesor Core i5. Generasi awal Core i5 dibekali konfigurasi prosesor dual dan generasi terbaru memiliki kombinasi quad atau bahkan hexa-core prosesor -lengkap dengan kecepatan overclock yang lebih tinggi ketimbang Core itu, generasi terbaru CPU Core i7 memiliki konfigurasi quad-core, hexa core, dan octa-core. Sekali lagi, performa Intel Core i7 mengungguli Core i5 dan jauh lebih kencang ketimbang CPU entry-level Core lebih mudah, konfigurasi quad-core biasanya lebih baik ketimbang dual-core, hexa-core lebih bagus daripada quad-core, dan seterusnya. Tapi, pengandaian ini tidak selalu akurat. Bergantung pada generasi CPU. BACA JUGA Cara Memeriksa Spesifikasi CPU Laptop atau KomputerAnda bisa memeriksa spesifikasi CPU pada sebuah laptop atau komputer. Cukup melihat kombinasi angka yang mengikuti nama versi Intel Core yang digunakan. Misal, Intel Core i7-11700K mengindikasikan bahwa laptop tersebut mengandalkan CPU Core i7 Generasi itu, angka yang mengikuti simbol generasi CPU mengisyaratkan perbandingan kemampuan antara CPU dalam satu generasi. Misal, Intel Core i3-8145U lebih baik ketimbang Core i3-8109U. Pasalnya, angka 145 lebih tinggi dibanding 109. Anda bisa melihatnya, bukan?Sampai saat ini, peraturan penamaan tersebut masih dijalankan oleh Intel. Hanya saja, pengguna awam aan kesulitan mengikuti -karena ada banyak modifier yang bisa kita temukan dalam satu seri itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam memilih CPU Intel. Semoga dengan mengetahui perbedaan Intel Core i3, Core i5, dan Core i7 melalui penjelasan di atas bisa membantu Anda untuk menentukan laptop atau PC yang harus dibeli.
perbedaan hexa core dan quad core