perbandingan struktur baja dan struktur beton

Dalamanalisis struktur terhadap beban gempa, massa bangunan sangat menentukan besarnya gaya inersia akibat gempa. Dalam analisis modal (modal analysis) untuk penentuan waktu getar alami / fundamental struktur, mode shape dan analisis dinamik dengan Spectrum Respons maupun Time History, maka massa tambahan yang di-input pada Betonmerupakan salah satu elemen struktur yang paling banyak digunakan dalam berbagai pembangunan konstruksi seperti gedung, jalan, jembatan dan sebagainya karena memiliki sifat kuat tekan sehingga mampu menahan beban yang sifatnya menekan. Alasan menggunakan tulangan baja ialah karena baja sangat baik dan mampu menerima gaya tarik samadengan perbandingan antara regangan baja tarik leleh (ε s) dengan regangan beton (ε c). Dari kondisi ini dengan menyelesaikan persamaan matematis akan diperoleh besarnya rasio tulangan setimbang dan regangan baja tekan leleh (Eri Setia Romadhon 2003). s Gambar 6 Diagram Regangan Tulangan Setimbang dan Regangan Baja Tekan Leleh Persamaan Jembatanbentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5 – 40 meter. Bilaada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Struktur, maka yang berlaku/ mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi Konstruksi 8.4. dari cacat-cacat seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton. d. Ukuran diameter baja Die Zeit Anzeigen Er Sucht Sie. p class="11daftarpustaka"> Salah satu permasalahan paling utama dalam pengoptimalisasi desain struktur bangunan adalah pemilihan jenis material struktur dan pemilihan dimensi profil eelemen desain struktur, perlu dialkukan analisis untuk meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh pemilik bangunan.. Umumnya digunakan material beton bertulang sebagai bahan utama, namun pada penelitian ini akan dikaji material baja sebagai bahan utama dan dilakukan perbandingan terhadap kedua material tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan dalam perencanaan untuk memperoleh pembiayaan yang paling optimal dan efisien dengan kekuatan struktur yang sama. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode elemen hingga dengan bantuan program SAP 2000. Hasil penelitian yang diperoleh berupa dimensi profil baja dan beton yang telah sesuai dengan batas kekuatan dan stabilitas struktur serta biaya dari masing masing elemen struktur tersebut. Terdapat perbedaan biaya yang cukup signifikan antara struktur beton bertulang dan struktur baja .Hal ini disebabkan karena berat sendiri material material baja lebih berat dari beton serta harga satuan struktur baja lebih mahal dari struktur beton. Pada kajian ini harga baja pada elemen kolom terpaut lebih mahal dari elemen beton bertulang. Sedangkan pada elemen balok terdapat selisih lebih mahal struktur baja dibandingkan struktur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi jumlah biaya dan penggunaan waktu yang telah digunakan pada proyek Peningkatan Jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa konsep nilai hasil earned value analysis mengkaji kecenderungan varian jadwal dan varian biaya pada suatu periode selama proyek berlangsung. Dengan melakukan studi dengan earned value ini dilakukan evaluasi penyelesaian proyek dengan BCWP sebesar Rp. 864,310, BCWS sebesar Rp. 393,436, dan ACWP sebesar Rp. 591,235, Ditinjau dari varian biaya CV > 0 dengan Indeks kinerja biaya CPI > 1 sehingga diperoleh biaya penyelesaian proyek EAC sebesar 68% dari anggaran rencana yaitu sebesar Rp. 2,037,182, Sedangkan dari aspek jadwal proyek mengalami pengurangan waktu sebesar 47% atau dari rencana 16 minggu menjadi 9,45 minggu sebagaimana ditunjukkan nilai SPI > 1. Perencanaan proyek adalah salah satu unsur penting dalam m anajemen proyek . Perencanaan yang baik akan meningkatkan pencapaian sasaran proyek yaitu mendapatkan hasil dalam hal ini bangunan yang berkualitas, dengan biaya yang optimal dan dalam waktu yang ditetapkan serta menghindari resiko negatif baik bagi lingkungan maupun manusia. Aspek waktu dan biaya adalah dua aspek yang saling berkait. Seringkali waktu mempengaruhi biaya proyek namun sebaliknya tidak jarang biaya juga dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu para peneliti, akademisi dan praktisi memberi perhatian lebih terhadap dua aspek ini. Dalam penelitian ini optimalisasi biaya dan waktu penyelesaian proyek mengambil studi kasus pada proyek pembangunan SDN3 Dewantara . Inventarisasi kegiatan didasarkan pada data yang dihimpun dari dokumen kontrak termasuk didalamnya rencana anggaran biaya RAB, gambar kerja, dan spesifikasi teknis. Optimalisasi dilakukan melalui perubahan metoda kerja dengan membuat beberapa alternatif. Selanjutnya maisng-masing alternatif tersebut diformulasikan dalam network dan dilakukan perhitungan waktu penyelesaian pekerjaannya dengan bantuan software microsoft project. Data yang diinput adalah data jenis pekerjaan, konstrain antar pekerjaan untuk menyusun networknya selanjutnya data durasi pekerjaan. Data durasi pekerjaan mengacu pada koefisien SNI dengan menjadikan variabel jumlah tenaga kerja sebagai variabel terikat dan variabel durasi sebagai variabel bebas. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari software diolah dan dianalisa. Hasil perhitungan menunjukkan adanya penghematan waktu dibandingkan rencana awal yaitu selama 10 hari untuk alternatif 1 dan 21 hari untuk alternatif 2 dengan biaya pelaksanaan pekerjaan tetap sebesar Rp. 6 . , 66. 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Beton Bertulang Data Modifikasi Nama Gedung Gedung H Universitas Dr. Soetomo Surabaya Fungsi Gedung kuliah Lokasi > 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Struktur Baja Data Bahan Mutu beton K-300 Mutu Baja BJ 37 Menentukan metode dan Preliminary design Perencanaan struktur balok = /. 1 Dari nilai ini akan didapat rencana awal dimensi balok Pembebanan Perencanaan pembebanan pada struktur ini berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983 dan SNI 03-1726-2002. Pembebanan tersebut antara lain Beban mati Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara PPIUG 1983. Beban Gempa semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa tersebut Analisis struktur dengan SAP2000 Untuk mengetahui besarnya nilai joint displacement, momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik pada struktur portal terhadap beban-beban yang bekerja beban luar dan beban gravitasi. Pemilihan profil baja untuk elemen utama struktur balok, balok anak dan kolom Kontrol profil baja terhadap momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik ysng diperoleh dari hasil pemodelan struktur dengan bantuan program komputer SAP 2000 Perhitungan Volume Beton dan Berat Baja Perhitungan harga material beton dan baja Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg .Didapatkan presentase beda harga dengan cara    Tahap pengambilan kesimpulan. Pada tahap ini, dengan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dibuat suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Diagram Alir Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 81 Gambar 1 Diagram alir penelitian PEMBAHASAN Perencanaan gording Perhitungan jarak gording Sudut atap = 350 Panjang lereng atap +overstek B’ = 8,076 m Banyak gording di lapangan pada ½ bentang KK = 8 Jumlah bentang gording di lapangan pada ½ KK n = 7 Jarak maksimum gording = 1,5 m Jarak gording =  =  = 1,15 m ~ 1,2 m di lapangan Jarak gording = 1,2 m Tc C =  Faktor keutamaan gedung I = 1,0 Untuk bangunan umum Dengan sistem SRPMB  = 2,7 f = 2,8  = 4,5 Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 86 Besar beban geser nominal static equivalen V V =  Tabel 7 Distribusi Beban Gempa Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perhitungan Struktur Tabel 8 Kontrol Profil Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perbandingan Harga Material Beton dan Baja Pada Balok Dan Kolom Tabel 9 Harga Material Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Tabel 10 Harga material betonSumber Hasil Perhitungan,2018 Analisis Harga Material Baja Dengan Beton Pada Balok Dan Kolom Dari hasil perancangan tersebut selanjutnya menghitung beda harga antara beton dengan baja. Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg. Didapatkan presentase beda harga dengan cara    Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 87 Tabel 11 Beda Harga Material Beton Dan Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Berikut diagram presentase beda harga beton dengan baja Gambar 6 Beda Harga Struktur Beton dan Struktur Baja Pada BalokGambar 7 Beda Harga Struktur Beton Dan Struktur Baja Pada Kolom Dari keseluruhan perhitungan biaya, harga material beton lebih murah dibandingkan harga material baja belum dihitung harga bahan persatuan pekerjaan dan waktu pengerjaan masing-masing pekerjaan pada pembangunan Gedung H universitas Surabaya. Jika dilihat dari waktu, pelaksanaan konstruksi beton relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan perancah, bekisting, pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup untuk didapat dilakukan pembongkaran. Sedangkan waktu pelaksaan konstruksi baja lebih cepat dan alat bantu penunjang pemasangan struktur baja lebih sederhana, sehingga biaya konstruksinya dapat ditekan. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan pada tugas akhir ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Profil baja yang digunakan untuk komponen balok dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya diantaranya adalah Profil B1 WF 600x200x12x20, Profil B2 WF 400x300x9x14, Profil B3 WF 400x300x9x14, Profil B4 WF 350x200x8x12, dan Profil B5 WF 175x125x 5,5x8. Profil baja yang digunakan untuk komponen kolom dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya, profil yang digunakan diantaranya adalah profil K1 WF 400x400x18x28,profil K2 WF 400x400x21x21 Penggunaan struktur baja sebagai pengganti struktur beton bertulang untuk kolom dan balok pada gedung tersebut lebih harga beton bertulang dan baja pada gedung H universitas Dr. Soetomo Surabaya adalah untuk beton bertulang dan baja Rp Berdasarkan hasil penelitian, saran yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan studi yang lebih mendalam dengan menghitung biaya persatuan pekerjaan dan manajemen waktu atau penjadwalan. Sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan perencanaan yaitu kuat, ekonomi, dan tepat waktu dalam pelaksanaannya. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Jakarta Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung .Surabaya Badan Standarisasi Nasional. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Futariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Yogyakarta. Gunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0Rp1,000,000Rp2,000,000Rp3,000,000Rp4,000,000Rp5,000,000Rp6,000,000B1 B1 B2 B3 B4 B5HARGA BETONBAJARp0Rp2,000,000Rp4,000,000Rp6,000,000Rp8,000,000K1 K2BETONBAJA Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 88 Trijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Yogyakarta. Purwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Purwanto,Herubroto dan Safrin Zuraidah. 2016. Struktur Baja 2. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Vls, dan Gideon Kusuma.1993. Grafik Dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan GedungNasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Badan Standarisasi 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana WilayahDepartemen Permukiman Dan PrasaranaWilayahDepartemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNYYovi FutarianiFutariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Profil Konstruksi BajaRudy GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 1729Muhammad TrijadirTrijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas DrHerubroto PurwantoPurwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0 Rp1,000,000 Jembatan merupakan suatu sarana transportasi yang menghubungkan dua sisi tempat yang terhalang keadaan alam atau keadaan transportasi dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Perencanaan jembatan di Desa Babbalan Kecamatan Batuan merupakan salah satu contoh, dimana fungsi jembatan yang akan dibangun adalah sarana transportasi utama untuk menuju ke RS. Baghraf Medika yang akan dibangun di lokasi perencanan jembatan tersebut. Sesuai kebutuhan dari pemilik RS. Baghraf Medika, maka ditentukan lebar dan panjang jembatan yaitu dengan luas 144 meter2. Dengan terbatas waktu penyusunan penelitian ini, maka pada penelitian ini dikhususkan pada perencanaan struktur atas jembatan. Berdasarkan dari hasil penelitian dan hasil pembahasan tentang perbangdingan perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan jembatan baja komposit, menunjukkan bahwa pada struktur atas jembatan gelagar balok T mempunyai lendutan maksimal yang terjadi 0,0142 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Sedangkan pada struktur atas jembatan baja komposit mempunyai lendutan maksimal 0,0440 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Serta untuk anggaran biaya struktur atas jembatan gelagar balok T untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. Sedangkan untuk anggaran biaya struktur atas jembatan baja komposit untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. Sehinggan selisih perbedaan biaya antara perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan struktur atas jembatan baja komposit yaitu sebesar Rp. Maka ditinjau dari segi biaya untuk struktur atas jembatan dengan bentang 12 m lebih efisien struktur atas jembatan gelagar balok T dari pada struktur atas jembatan baja komposit. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719PERBANDINGAN PERENCANAANJEMBATAN STRUKTUR BETON DANJEMBATAN STRUKTUR BAJA DITINJAUDARI SEGI BIAYADiah Ayu Restuti Wulandari1Dosen Program Studi Teknik Sipil, UniversitasNarotama Surabaya Program Studi Teknik Sipil,UniversitasWiraraja,email merupakan suatu saranatransportasi yang menghubungkan dua sisi tempatyang terhalang keadaan alam atau keadaantransportasi dengan tujuan dan fungsi yangberbeda-beda. Perencanaan jembatan di DesaBabbalan Kecamatan Batuan merupakan salah satucontoh, dimana fungsi jembatan yang akandibangun adalah sarana transportasi utama untukmenuju ke RS. Baghraf Medika yang akan dibangundi lokasi perencanan jembatan tersebut. Sesuaikebutuhan dari pemilik RS. Baghraf Medika, makaditentukan lebar dan panjang jembatan yaitudengan luas 144 meter2. Dengan terbatas waktupenyusunan penelitian ini, maka pada penelitian inidikhususkan pada perencanaan struktur atasjembatan. Berdasarkan dari hasil penelitian danhasil pembahasan tentang perbangdinganperencanaan struktur atas jembatan gelagar balok Tdan jembatan baja komposit, menunjukkan bahwapada struktur atas jembatan gelagar balok Tmempunyai lendutan maksimal yang terjadi 0,0142kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhisyarat lendutan < 0,05 kNm. Sedangkan padastruktur atas jembatan baja komposit mempunyailendutan maksimal 0,0440 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 untuk anggaran biaya struktur atas jembatangelagar balok T untuk bentang 12 m yaitu sebesarRp. Sedangkan untuk anggaranbiaya struktur atas jembatan baja komposit untukbentang 12 m yaitu sebesar Rp. selisih perbedaan biaya antaraperencanaan struktur atas jembatan gelagar balok Tdan struktur atas jembatan baja komposit yaitusebesar Rp. Maka ditinjau dari segibiaya untuk struktur atas jembatan dengan bentang12 m lebih efisien struktur atas jembatan gelagarbalok T dari pada struktur atas jembatan Kunci Perencanaan Struktur Atas Jembatan,Jembatan Gelagar Balok T, JembatanGelagar Komposit, Dan Latar BelakangRencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKabupaten Sumenep Tahun 2005 –2025 diKecamatan Batuan, salah seorang pemilikownerpusat perbelanjaan di Sumenep, yaituBaghraf Mall yang baru saja merampungkanpembangunannya di akhir 2016 memiliki rencana diDesa Babbalan untuk membangun Rumah SakitBaghraf Medika. Dengan rencana pembangunanRumah Sakit Baghraf Medika, pemilik ownermenginginkan adanya perencanaan kontruksijembatan dengan panjang 12 meter, lebar 12 meter,dan luas 144 meter2yang menghubungkan antaradua sisi sungai di Desa Babbalan sebagai saranatransportasi utama menuju rumah kenyataannya jembatan –jembatan yangdibangun di Kabupaten Sumenep menggunakanjembatan struktur beton. Oleh karena itu pemilikowner Rumah Sakit Baghraf Medika memintaseorang ahli untuk melakukan perbandinganperencanaan jembatan struktur beton dan jembatanstruktur baja dengan tetap memperhitungkan kriteriadesain, yaitu kemampuan layan serviceability,efisiensi, konstuksi, harga, dan lain-lain daniel 1991 1. Dalam perencanaan jembatan ini diharapkanagar mendapatkan rencana struktur jembatan yangsesuai dengan kebutuhan pemilik owner.Berdasar latar belakang di atas, maka menjadidasar penyusunan skripsi dengan judul“Perbandingan Perencanaan Jembatan StrukturBeton dan Jembatan Struktur Baja Ditinjau DariBiaya“. Rumusan MasalahBerdasarkan idetifikasi masalah, batasan, dancakupan masalah sebagaimana yang dikemukakan,rumusan permasalahan yang akan diteliti yaitu Berapa besar perbandingan biaya yangdiperlukan untuk perencanaan struktur atas jembatanbeton dengan struktur atas jembatan baja ? TujuanTujuan dilakukannya penelitian ini adalahsebagai berikut untuk mengetahui selisih biayaantara jembatan struktur beton dengan jembatanstruktur baja di tinjau dari struktur atas METODE PENELITIANPenelitian menggunakan analisis data berupagambar denah arsitektur yang didapat dari konsultan,selanjutnya dilakukan perhitungan desain strukturmenggunakan dua material konstruksi yang berbedauntuk dapat dipaparkan perbandingan HASIL DAN Perencanaan Struktur Atas Jembatan Beton FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719Perencanaan struktur atas jembatan betondengan menggunakan tipe struktur atas jembatangelagar balok T yang monolit antara pelat dan balokatau girder yang menyerupai bentuk huruf T. PadaGambar di bawah ini dapat dilihat gambar detailpotongan rencana struktur atas jembatan betonsesuai dengan kebutuhan dari pihak owner denganpanjang bentang jembatan 12 m dan lebar jembatan12 Rencana Struktur Atas JembatanGelagar Balok Analisis Pembebanan Pada Struktur AtasJembatan BajaDari analisis pembebanan yang terjadi berdasarkombinasi pembebanan yang harus ditinjau padastruktur atas jembatan baja komposit menurutStandar Pembebanan untuk Jembatan RSNI T –02 –2005 harus dikalikan dengan faktor momen maksimum pada lantaikendaraan di atas di hitung koefisien momenlapangan dan momen tumpuan untuk bentangmenerus dengan beban merata, terpusat, danperbedaan temperatur adalah sebagai berikut Tabel Kombinasi Momen Tumpuan DanMomen Lapangan 1MomenTumpuanUltimatekNmMomenLapanganUltimatekNmTotal Momen Ultimate Slab, Mu =Momen tumpuan ultimit dan momen lapanganultimit pada kombinasi momen ke 1, dengan nilaimomen tumpuan = 59,3143 kNm dan momenlapangan = 75,4249 gaya geser pada girder baja WF adalahuntuk membandingkan kombinasi gaya geser hitungpada beban terhadap gaya geser rencana. Pada merupakan gaya geser hitung dari perhitunganpembeban yang direncanakan sebagai berikut Tabel Perhitungan Gaya Geser HitungDari tabel merupakan perhitungan gayageser hitung rata-rata, maka gaya geser rencanalebih besar nilainya dari pada gaya geser rata-ratahitung, maka girder baja WF adalah Perhitungan Biaya Stuktur Atas JembatanDesain dari masing-masing struktur atasjembatan telah diketahui, maka sekarang dapatdiperhitungkan Rencana Anggaran Biaya RAByang nantinya akan dibandingkan nilai menghitung Rencana Anggaran Biaya RABdiperlukan daftar analisa harga satuan dan daftarharga satuan upah, bahan, dan sewa alat masuk ke perhitungan Rencana AnggaranBiaya RAB, harus menghitung setiap volume itempekerjaan tersebut yang kemudian akan dikalikandengan analisa harga satuan Rencana Anggaran Biaya RAB Struktur AtasJembatan BetonDari hasil perhitungan volume item pekerjaandan perhitungan rencana anggaran biaya untukstruktur atas jembatan gelagar balok Tdidapatkan biaya yaitu sebesar Rencana Anggaran Biaya RAB Struktur AtasJembatan BajaDari hasil perhitungan volume item pekerjaandan perhitungan rencana anggaran biaya untukstruktur atas jembatan baja komposit didapatkanbiaya yaitu sebesar Rp. hasil perbandingan anggaran biaya padatabel di atas terdapat perbedaan antara struktur atasjembatan beton tipe gelagar balok T dan strukturatas jembatan baja tipe gelagar komposit sebesar KESIMPULANa. Analisis sturktur pada struktur atasjembatan beton tipe gelagar balok T denganmutu beton K-350 mempunyai momen ultimit2886,04 kNm, ketebalan pelat lantai kendaraan0,25 m, dimensi balok T sebagai gelagarmemanjang 1,20 x 0,70 m dengan jarak antaragelagar memanjang 2,00 m dan balok gelagarmelintang 0,35 x 0,60 m dengan jarak gelagarmelintang 3,00 m dengan lendutan maksimal FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719yang terjadi 0,0142 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05kNm untuk panjang bentang jembatan 12,00 pada struktur atas jembatan bajatipe baja komposit dengan mutu beton K-350mempunyai momen ultimit 75,4249 kNm,ketebalan pelat lantai kendaraan 0,30 m,dimensi balok memanjang menggunakan bajaWF jenis H-Rolled 1,00 x 0,35 m dengan jarakantara gelagar baja komposit 1,20 m, dimensibalok melintang menggunakan baja WF jenisH-Rolled 0,60 x 0,30 m dengan jarak antaragelagar baja komposit 3,00 m sebagai pengakudari balok gelagar memanjang dengan lendutanmaksimal 0,0440 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05kNm untuk panjang bentang jembatan 12,00 Anggaran biaya yang dibutuhkan untukstruktur atas jembatan beton yaitu sebesar sedangkan anggaran biayauntuk struktur atas jembatan baja yaitu sebesarRp. dengan ukuran jembatanpanjang 12,00 m lebar 12,00 m dan luasjembatan 144 Selisih perbedaan biaya antara struktur atasjembatan beton dan struktur atas jembatan bajayaitu sebesar Rp. Maka ditinjaudari segi biaya untuk ukuran jembatan panjang12,00 m lebar 12,00 m dan luas jembatan 144m2 lebih efisien struktur atas jembatan betondengan tipe gelagar balok REFRENSIDirektorat Jendral Bina Marga. 2010. PedomanPerencanaan Teknik Jembatan. JakartaDirektorat Bina Standarisasi Nasional. 2004. PerencanaanStruktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2005. PerencanaanStruktur Baja Untuk Jembatan RSNI T-03-2005. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2005. StandarPembebanan Untuk Jembatan RSNI T-02-2005. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2008. StandarPerencanaan Ketahanan Gempa Untuk JembatanSNI 28332008. Bandung Badan Dr. Ir. Bambang., CES., DEA., DanMuntohar, Agus Setyo., ST. 2014. Beta Ali. 2010. Kolom Pondasi & Balok T BetonBertulang. Yogyakarta Graha Teknik Universitas Wiraraja Sumenep. Pembelajaran Jembatan Struktur Fakultas Teknik Universitas Agus., ST., MT. 2013. Perencanaan StrukturBaja Dengan Metode LFRD. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Perencanaan Teknik Jembatan. Jakarta Direktorat Bina TeknikDirektorat Jendral Bina MargaDirektorat Jendral Bina Marga. 2010. Pedoman Perencanaan Teknik Jembatan. Jakarta Direktorat Bina Struktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004Nasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004. Bandung Badan Standarisasi Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan SNI 28332008. Bandung Badan Standarisasi SupriyadiIrBambangCesDan DeaAgus MuntoharSetyoStSupriyadi, Dr. Ir. Bambang., CES., DEA., Dan Muntohar, Agus Setyo., ST. 2014. Jembatan. Yogyakarta Beta Struktur Baja Dengan Metode LFRDAgus SetiawanStMtSetiawan, Agus., ST., MT. 2013. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LFRD. Jakarta Erlangga. HomeSipilPerbandingan antara Struktur Baja dan Struktur Beton BertulangSaat ini bangunan sudah dibuat dengan detail yang sangat rumit. Hal ini tak terlepas dari perkembangan teknologi struktur sebagai pembentuk konstruksi bangunan. Berbeda dengan rumah-rumah tradisional yang menggunakan struktur dari kayu atau bambu, kini pekerja lebih suka memanfaatkan struktur baja serta struktur beton bertulang untuk membuat sebuah konstruksi bangunan. Sebab meskipun biayanya lebih tinggi, tetapi bangunan bangunannya lebih awet saat memakai struktur-struktur baja menggunakan baja sebagai bahan bakunya. Begitu pula dengan struktur beton bertulang yang memakai material berupa beton yang ditanami tulangan dari baja untuk membuatnya lebih tahan terhadap gaya tarik. Tahukah Anda, khususnya di Indonesia, kedua jenis struktur ini yang paling banyak diaplikasikan dibandingkan dengan struktur-struktur yang lainnya. Kira-kira di antara struktur baja dan struktur beton bertulang ini, manakah yang lebih unggul? Mari kita bandingkan keduanya!STRUKTUR BAJAStruktur baja merupakan struktur bangunan yang memakai material besi baja sebagai bahan utamanya. Di sini digunakan berbagai jenis baja untuk membuat bangunan tersebut. Keunggulan utama struktur baja ialah struktur ini mempunyai kuat tarik yang sangat baik. Struktur ini sanggup menahan gaya tarik sampai tingkat tinggi yang mengenainya. Itu sebabnya, pengujian struktur baja ini dilakukan dengan uji tarik. Struktur baja juga hampir tidak mempunyai perbedaan nilai muai dan itu, struktur baja sudah pasti tidak bakal diserang oleh rayap serta aman dari hewan pengganggu yang lainnya. Struktur baja juga bersifat ramah lingkungan karena baja-baja yang sudah dibongkat dapat digunakan kembali. Cocok sekali untuk konstruksi bangunan semi-permanen. Di dalam pelaksanaannya, pekerjaan struktur baja bisa dibangun lebih cepat. Struktur baja dapat dibuat di workshop, lalu dirakit di lapangan. Pengerjaan di workshop bisa bersama dengan pengerjaan untuk bangunan yang bergaya industrial, struktur baja ini bisa diekspos karena mempunyai nilai estetika yang cukup tinggi. Tapi Anda harus berhati-hati terhadap karat yang bisa menyerangnya setiap saat. Anda wajib melapisinya dengan cat anti-karat agar struktur tersebut lebih terlindungi. Struktur baja juga diketahui tidak terlalu tahan terhadap api. Namun dengan memberikan treatment khusus, struktur ini bisa dibuat memiliki sifat tahan sayangnya, walaupun struktur baja mempunyai kekuatan yang sangat baik dalam menanggung beban tarik yang bekerja padanya, tetapi struktur ini lemah terhadap gaya tekan. Tingkat kuat-tekan yang dimilikinya tidak terlalu baik karena umumnya struktur baja terdiri atas elemen-elemen baja yang berukuran cukup tipis. Sehingga tak heran kalau struktur ini rawan terhadap gaya tekan. Sebaiknya Anda gunakan struktur baja ini sebagai elemen tarik dalam suatu BETON BERTULANGStruktur beton bertulang adalah struktur yang terbuat dari material beton dengan tulangan dari besi di bagian dalamnya. Beton yang digunakan terbuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengikat. Karena beton pada dasarnya mempunyai gaya tekan yang begitu besar namun tak kuat dalam menahan gaya tarik, maka diciptakanlah struktur beton bertulang ini yang mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik sekaligus. Faktanya, struktur beton bertulang lebih banyak digunakan daripada struktur beton yang menjadi komponen utama dalam pembuatan struktur beton bertulang mempunyai sifat anti-karat dan anti-korosi, serta tahan terhadap pembusukan. Struktur ini gampang dibuat dengan bentuk sesuai keinginan. Cukup dengan menuangkan adukan beton segar ke dalam cetakan yang sesuai maka jadilah struktur beton tersebut. Apabila ada kerusakan yang terjadi, struktur ini juga lebih mudah diperbaiki. Anda tinggal mengisikan atau menyemprotkan adonan beton ke dalam bagian struktur yang hendak itu, struktur beton juga bisa diaplikasikan di tempat-tempat yang sulit dengan mudah. Beton yang segar dapat dipompa sehingga memungkinkan untuk dituangkan di area yang sulit. Sedangkan untuk tempat-tempat yang terletak pada ketinggian, seperti bangungan high-risk, Anda dapat memanfaatkan crane sebagai penggantinya untuk membantu pompa. Keunggulan lainnya dari struktur beton bertulang ialah memiliki daya tahan yang cukup terhadap api dan suhu yang tetapi, struktur ini memiliki potensi mengalami keretakan yang mengharuskan Anda untuk selalu mengecek kondisinya secara rutin dan melakukan upaya perbaikan. Struktur ini juga masih mempunyai sifat mengembang dan menyusut walaupun kondisinya sudah mengeras. Untuk membuatnya bersifat anti-air, Anda bisa mengaplikasikan bahan waterproofing. Selain itu, Anda harus waspada terhadap sifat getas yang dimilikinya. Untuk membuatnya lebih tahan gempa, struktur ini bisa dibuat bersifat daktail melalui proses pengompositan.

perbandingan struktur baja dan struktur beton